Tirakat (Ilustrasi) |
Nusantaraku.com-Tirakatan Tradisi zaman dahulu yang banyak
dilakukan masyarakat Jawa pada saat-saat tertentu Terlebih lagi pada bulan Suro
yang merupakan bulan pertama penggalan Jawa. Bulan Suro Hampir Sama dengan
bulan Muharan yang merupakan bulan pertama Tahun Hijriah penggalan Islam,
karena perhitungan Penanggalan Jawa maupun Perhitungan Penanggalan Islam
sama-sama berdasarkan Perhitungan perputaran bulan atau sering disebut Tahun
Komariah walaupun sebenarnya beda antara Suro dan muharam itu.
Prosesi Tirakat |
Jadi Tirakatan merupakan
suatu laku yang di lakukan atau suatu jalan/cara yang di jalani untuk
tujuan-tujuan yang ingin di capai Seseorang. Sebagai contoh dalam kepercayaan
Masyarakat Jawa Malam-malam di bulan Suro terlebih lagi pada Malam Jumat adalah
malam penuh Keberkahan, Oleh sebab itu Beragam Laku/jalan/cara dilakukan
Masyarakat Jawa yang biasa di sebut sebagaiTirakatan Ngalap Berkah… Apa itu Tirakatan Sudah jelas Pada paparan di
atas, namun apa maksud Ngalap Berkah?
Ngalap Berkah, ada dua kata dalam kalimat itu yaitu Ngalap
dan Berkah.
Ngalap Berkah |
Berkah sama dengan Barokah atau Pemberian Yang
Besar.
Ngalap Berkah sama dengan
Menenggelamkan Diri dalam Keberkahan atau Kebarokahan. Di Bulan Suro Bulan
Pertama perhitungan Tahun Jawa Dipercaya Penuh dengan Keberkahan sehingga
dengan Tirakatan bisa Mudah Rejeki, Dekat Jodoh, Dapat Kesaktian dan
sebagainya, Sehingga dahulu banyak sekali Beragam cara Tirakatan
dilakukan Masyarakat agar Kalap atau Tenggelam alias mendapatkan Berkah Bulan
Suro.
Tirakatan Atau Jalan/Cara yang Dilakukan diantaranya adalah dengan Puasa bahkan dengan bertapa, Pantang Tidur Semalaman dan lain semacamnya.
Tirakatan Atau Jalan/Cara yang Dilakukan diantaranya adalah dengan Puasa bahkan dengan bertapa, Pantang Tidur Semalaman dan lain semacamnya.
Puasa yang Dilakukan
Masyarakat Jawa zaman dahulu tidak sama dengan Puasa yang dilakukan umat Islam
pada umunya di mana puasa umat Islam dilakukan dengan menahan makan minum dan
Segama dari fajar sidiq sampai terbenamnya matahari, sedangkan Puasa yang dilakukan
Orang Jawa zaman dahulu tidak seperti itu, Puasa orang jawa ada bermacam-macam
diantaranya Poso Mutih, Poso Ngrowot, Ngebleng Berendam di kali pada malam
hari dan
sebagainya, Beda nama Puasa beda pula yang dilakukan dan tata caranya. Untuk
selengkapnya mungkin di tulis pada posting selanjutnya.
Selain Puasa cara
Tirakatan juga Dengan Pantang Tidur Semalaman yang zaman dahulu Masyarakat Jawa
di malam malam bulan Suro biasanya Berjalan-jalan dengan menyinggahi tempat
tempat tertentu sebagai contoh petilasan orang orang Terkenal yang biasanya
sakti mandraguna dan Makam-makam leluhur. Setiap Malam sepanjang jalanan pada
masa itu tidak pernah sepi Selama bulan Suro, Lebih-lebih lagi Pada Malam
jum’at Jalan-jalan Tertentu bisa sangat Padat Penuh dengan orang berjalan-jalan
dengan tujuan tertentu.
Jeng Asih Ratu Pembuka Aura dari Gunung Muria
Jeng Asih Ratu Pembuka Aura dari Gunung Muria
Info & pemesanan:
Padepokan Metafisika
Jeng Asih
Jl. Diponegoro 72, Pati – Jawa Tengah
Jl. Melawai Raya 17, Blok M – Jakarta Selatan
08129358989 –
08122908585
Tidak ada komentar:
Posting Komentar