Suku Kubu |
"Jangan meludah di adapan suku kubu kalu dendak milu die." begitulah kata ayah yang memperingatkan aku supaya jangan pernah berludah di depan suku kubu. Karena bila mereka tersinggung, konon katanya mereka akan bersumpah bahwa kita akan menjadi bagian dari mereka. Jika itu terjadi, maka kita akan mengikuti mereka kemanapun mereka pergi.
Besar di daerah pedalaman sumatera membuat saya tidak asing
dengan suku kubu ini. Pernah beberapa kali ada beberapa kelompok suku kubu ini
menetap beberapa minggu di hutan ujung desa saya. Mereka biasanya membuat rumah
sementara mereka dengan terpal atau dengan ranting dedaunan di tepi sungai atau
danau dekat hutan. Hal ini memudahkan mereka mendapatkan air dan mencari
bahan makanan.
Dikalangan orang melayu, Suku Kubu cukup ditakuti. selain mudah
marah, mereka juga ditakuti karena ilmu ghaibnya. Suku kubu biasanya mempunyai
ilmu-ilmu ghaib seperti ilmu pemikat (pelet), ilmu Bulek Kolo (apa yang
diucapkan terjadi), ilmu terawangan, ilmu pelaris, ilmu roh jolong (merega
sukma), dan ilmu penarik rizeki.
Di Indonesia, Suku Kubu atau yang juga disebut Suku Anak
Dalam ini terdapat di daerah Jambi dan Sumatera Selatan. Suku Anak Dalam belum
terlalu dikenal oleh masyarakat Indonesia karena Suku Anak Dalam sudah sangat
langka dan mereka tinggal di tempat-tempat terpencil yang jauh dari jangkauan
orang-orang.
Suku Anak Dalam disebut juga Suku Kubu atau Orang Rimba. Menurut
tradisi lisan suku Anak Dalam merupakan orang Malau sesat yang lari ke hutan
rimba disekitar Air Hitam, Taman Nasional Bukit Dua puluh. Mereka kemudian
dinamakan Moyang Segayo. Sistem kemasyarakatan mereka, hidup mereka secara
nomaden atau tidak menetap dan mendasarkan hidupnya pada berburu dan meramu,
walaupun diantara mereka sudah banyak yang telah memiliki lahan karet ataupun
pertanian lanilla.
Sistem kepercayaan mereka adalah Polytheisme yaitu mereka
mempercayai banyak dewa. Dan mereka mengenal dewa mereka dengan sebutan Dewo
dan Dewa. Ada dewa yang baik adapula dewa yang jahat. Selain kepercayaan
terhadap dewa mereka juga percaya adanya roh nenek moyang yang selalu ada
disekitar mereka.
Suku Kubu |
Namun upaya pemerintah tersebut kurang berjalan mulus di
provinsi Jambi. Suku kubu Jambi merupakan suku yang memegang erat budaya
mereka. mereka tidak dengan mudah menerima budaya luar. Jika kita melihat pola
kehidupan dan penghidupan mereka, hal ini disebabkan oleh keterikatan adat
istiadat yang begitu kuat. Hidup berkelompok yang berpindah-pindah dengan
pakaian hanya sebagian menutupi badan dengan kata lain mereka sangat tergantung
dengan hasil hutan / alam dan binatang buruan.
Jeng Asih, Ratu Pembuka Aura dari Gunung Muria
Info & pemesanan:
Padepokan Metafisika
Jeng Asih
Jl. Diponegoro 72, Pati – Jawa Tengah
Jl. Melawai Raya 17, Blok M – Jakarta Selatan
08129358989 -
08122908585
Tidak ada komentar:
Posting Komentar